Pagi ini embun masih tersisa di antara dedaunan.

Tapi air mataku telah habis…

Sang surya pun mulai mengintip

tapi kemelut jiwa ini masih saja belum mau pergi sedari malam.

Maafkan aku…

Karna aku pernah lari dariMu, dan melupakanMu.

Hingga hanya kelam dan kelam yang bergelut nafsu sesaat saja yang kutahu.

Aku lupa…

Kalau ada 1 hal yang harus kuingat..

Hanya Dia yang utuh mencintai aku.

Hanya Dia yang perduli dengan aku.

Hanya Dia yang melindungi aku.

Harusnya aku tahu itu…

Telatkah aku Tuhan, jika aku ingin kembali kedalam rengkuhanMu?.

Masih adakah pintu maafMu, yang selalu Kau buka bagi Umatmu yang benar-benar bertobat, dan hanya melakukan kesalahan 1 kali.

Tapi aku?.

Aku berkali-kali…

apakah masih ada pintu itu Tuhan?.

Masih perdulikah engkau padaku Tuhan?…

Di saat Kau menjaga ku dengan mata tajamMu, aku selalu asyik dengan pikiran dan nafsu sejatiku.

Dan sekarang, masih adakah kesempatan untuk merebut perhatianMu lagi Tuhan?.

Aku malu Tuhan…

Malu pada diri ini. dan juga padaMu.

Kalau bukan kepadaMu Tuhan…kemana lagi aku harus berlindung? Kepada siapa aku harus mengadu?. Karna selama ini ternyata hanya Engkau yang mau menerima segala keluh kesahku.

Hanya Engkau yang perduli padaku.

CintaMu Tuhan… aku sadar, tidak akan ada yang menggantikannya. Tidak ada yang bisa menandinginya.

Astaghfirullah…astaghfirullah…

1 komentar:

Laurentius Agus Kurniawan mengatakan...

Saya juga sering sadar bahwa saya melupakan Tuhan. Tapi sepertinya begitu banyknya saya sempat sadar tidak bisa membuat saya kembali papa Tuhan seutuhnya. Masih aja saya nglakuin hal hal yang ga boleh saya lakukan dimata Tuhan.

Mari bersama sama kita belajar untuk menyadarkan diri kita untuk selamanya.. Berjuaaaaang...